Kamis, 19 September 2013

Kisah Nabi Yusuf as. dan Siti Zulaikha

Kisah Nabi Yusuf as. dan Siti Zulaikha
Kisah Nabi Yusuf as. dan Siti Zulaikha
Di bawah ini adalah sebuah kisah dari Nabi Yusuf as. dan Siti Zulaikha, dimana Siti Zulaikha tergoda dengan ketampanan dari Nabi Yusuf as. Semoga kisah ini dapat menambah wawasan khazanah keislaman kita.

Setelah Yusuf menjadi dewasa, tampaklah wajahnya yang tampan, gagah, dan sangat menarik hati setiap orang yang melihatnya. Siti Zulaikha yang semula menjadi ibu angkat Nabi Yusuf as., lambat laun menaruh cinta kepadanya. Sampai pada waktu tertentu, rasa cinta itu tidak dapat dibendungnya lagi.

Pada suatu hari, Siti Zulaikha membujuk Nabi Yusuf as. agar mau bersama dia. Dimasukinya kamar Yusuf dan dikunci pintunya. Melihat keadaan itu, Nabi Yusuf as. berpaling darinya. Siti Zulaikha tampaknya sudah tergoda oleh nafsunya maka dia paksa Nabi Yusuf untuk memenuhi keinginannya. Maka, dengan ketakutan, Nabi Yusuf segera berlari membuka pintu kamar hendak keluar. Tapi malang, Siti Zulaikha berhasil menarik baju belakang Nabi Yusuf as. dan koyaklah baju itu, persis di depan pintu. Pada waktu itu, suami Siti Zulaikha datang dari tempat bekerjanya dan menuju kamar Yusuf. Melihat kejadian itu, terperanjatlah sang suami, dan juga Siti Zulaikha sendiri. Karena cemas dan takut kepada suaminya, Siti Zulaikha segera mendahului berkata kepada suaminya.

"Bagaimana balasan kepada orang yang akan berbuat jahat kepada istrimu?"

Sang pembesar berkata, "Ia harus segera dimasukkan ke dalam penjara dan disiksa yang pedih."

Tetapi, Nabi Yusuf as. segera berkata membela diri, "Sesungguhnya dialah yang membujuk aku."

Maka terjadilah perdebatan antara ketiganya. Maka berkatalah seorang saksi yang tak lain adalah anak paman Siti Zulaikha untuk menengahi bahwa jika bajunya disobek di muka maka wanita itu benar dan Yusuf yang salah dan sebaliknya. Dijelaskan dalam firman Allah swt. yang artinya:

"Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya) dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya dikoyak di muka maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." (Q.S. Yusuf: 26-27).

Ketika ternyata dibuktikan bahwa baju Nabi Yusuf as. koyak di belakang maka adalah Siti Zulaikha yang salah dan kesalahannya oleh suaminya yang bijaksana itu memaafkannya. Tetapi di luar istana, berita itu ternyata menjadi bahan perbincangan penduduk, terutama di kalangan kaum wanita kawan-kawan Siti Zulaikha sendiri. Tersebarlah berita bahwa Siti Zulaikha, istri pembesar Mesir, telah jatuh cinta kepada anak angkatnya sendiri. Siti Zulaikha maklum akan hal itu, dan dia segera mencari akal untuk mempermalukan kaum wanita yang memperolok-oloknya itu. Maka diundanglah seluruh wanita Mesir dalam acara pesta bersama. Setelah seluruhnya hadir, diberinyalah mereka masing-masing sebilah pisau dan buah-buahan sebagai jamuannya.


Ketika wanita-wanita itu mulai memotong buah-buah yang disediakan, Siti Zulaikha memerintahkan Nabi Yusuf as. untuk keluar ke ruangan pesta itu. Maka tampaklah ketampanan Nabi Yusuf as. dan tercenganglah wanita-wanita yang ada di tempat itu. Beberapa di antara mereka berucapa keheranan, "Masya Allah! Barangkali ini malaikat, bukan manusia!"

Karena terpesona memandangi ketampanan Nabi Yusuf as. tamu-tamu wanita itu terlena dan tanpa sadar mereke menyayat jari-jari mereka sendiri dengan pisau yang ada di tangan masing-masing.

Di dalam alquran diceritakan yang artinya:

"Maka tatkalah wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada) Yusuf: "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata, "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." (Q.S. Yusuf: 31).

Melihat itu, Siti Zulaikha merasa puas dan berkata kepada wanita-wanita itu, sebagaimana yang disebutkan di dalam alquran yang artinya:

"Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku), akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina." (Q.S. Yusuf: 32).

Demikianlah kisah Nabi Yusuf as. dan Siti Zulaikha. Semoga kisah di atas membawah hikmah dan teladan untuk kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar