Rabu, 31 Oktober 2012

Kisah Teladan dari Nelayan Miskin

Di bawah ini adalah kisah teladan dari seorang nelayan miskin. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah atau pun pelajaran dari kisah tersebut. Selamat membaca:

Sebagai seorang nelayan kecil yang pekerjaannya mengail ikan di laut untuk menghidupi keluarganya, sehari mengail belum tentu akan mendapatkan hasil. Namun ketika seekor ikan menggelepar terkait mata kailnya, tiba-tiba datang seseorang dan merampas hasil tangkapannya.

"Hai! Berikan ikan itu padaku!" kata orang itu.

"Tapi ikan ini hasil tangkapanku," jawab si nelayan.

"Masa bodo!" teriak orang itu seraya merampas ikan itu dari tangan nelayan dengan kasar.

Tanpa dapat mencegahnya nelayan yang lemah itu hanya menatap orang yang merampas ikannya pergi meninggalkan tempat itu dengan pandangan kosong.

"Ya Allah, mengapa Kau ciptakan aku sebagai orang yang lemah seperti diriku? Dan Kau ciptakan orang lain lebih kuat dan gagah, sehingga dia bertindak sewenang-wenang kepada orang yang lemah seperti aku ini. Maka ciptakanlah ya Allah, makhluk lain yang lebih kuat dari dia, yang dapat mengalahkan dia agar menjadi pelajaran dan peringatan bagi umat manusia," ratap nelayan itu dalam doanya.

Tanpa mempedulikan keluhan nelayan miskin itu, orang kasar itu pulang dan membakar ikan hasil rampasannya. Dengan nafsunya, ia akan menyantap ikan bakar yang ada di atas mejanya. Namun malang baginya, ketika akan mengambil dan memakan ikan itu, sebuah duri mencocok jari tangannya.

"Ah!" orang itu memekik kesakitan.

Dan dengan seizin Allah, tangan yang kena duri ikan itu makin hari makin bertambah parah lukanya. Bagaikan kanker yang ganas, luka yang menjadi borok itu merambat ke lengan tangannya.
Kisah Teladan dari Nelayan Miskin
Ilustrasi/Gambar bersumber dari Google
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengobati lukanya, tetapi tidak juga sembuh bahkan sampai harus dipotong sebatas sikunya. Tetapi meskipun tangannya sudah dipotong, baksil-baksil yang menyebabkan infeksi di tangan itu masih saja semakin mengganas hingga orang itu nyaris menjadi putus asa.

Dalam keputusasaannya itu, ketika ia tertidur bermimpi seolah-olah mendengar suara nelayan yang ikannya pernah dirampas beberapa waktu dulu, "Kembalikan hak itu kepada pemiliknya, itu bukan hakmu!"

Seketika orang itu terbangun dari tidurnya, hatinya termangu. Ada perasaan bersalah pada dirinya yang selama ini tak pernah disadarinya. Hati nuraninya tersentuh akibat peringatan nelayan lewat mimpinya.

"Ya, itu memang bukan hakku. Aku harus mengembalikan kepada pemiliknya," kata hati orang itu yang melecuti perasaannya.

Dengan sikap yang tegas dan hati yang mantap, dilangkahkan kakinya mencari nelayan miskin yang pernah dirampas ikannya itu. Setelah dijumpainya, orang itu menyerahkan uang sepuluh ribu dirham sebagai tebusan seekor ikan yang pernah dirampasnya beberapa waktu yang lalu.

Hatinya kini merasa lega, dia merasa terbebas dari kutukan perasaan yang selama ini menghantuinya. Alhamdulillah, atas seizin Allah pula sejak itu luka di tangannya mulai membaik. Baksil-baksil dan ulat yang menggerogoti tangannya berangsur-angsur mati dan hilang, dan luka itu menjadi sembuh. Tangan yang membusuk dan hampir diamputasi lagi sampai sebatas lengan kini telah sembuh. Lelaki itu kini telah dapat mengambil hikmah dari apa yang pernah diperbuatnya.

Senin, 29 Oktober 2012

Dongeng Asal Mula Banyuwangi

Di bawah ini adalah sebuah kisah (dongeng) asal mula dari nama Banyuwangi, salah satu kabupaten di Jawa Timur. Selamat membaca:

Di pantai Timur Pulau Jawa ada sebuah kerajaan yang diperintah Prabu Menak Prakosa. Ia mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Sri Baginda tersebut mempunyai seorang anak laki-laki yang gagah, cakap, dan bagus parasnya. Nama anak raja tersebut adalah Raden Banterang.

Raden Banterang menjadi putera mahkota yang kelak menggantikan ayahnya sebagai raja. Ia, Raden Banterang sangat dicintai dan dihormati rakyatnya. Sayangnya, ia mudah marah, bahkan sering memberikan hukuman yang berat kepada rakyatnya bila tidak mengikuti perintahnya.

Pada suatu hari, Raden Banterang berburu binatang dengan disertai beberapa pengiringnya. Dalam perburuan tersebut, Raden Banterang berpisah dengan pengiringnya. Ia berjalan seorang diri dan sampailah ia di sebuah sungai. Di tepi sungai tersebut, terlihatlah seorang gadis cantik sedang memetik bunga. Raden Banterang sangat tertarik oleh kecantikannya.

Ia bertanya dalam hati, "Mimpikah aku ini? Mengapa gadis cantik itu seorang diri dalam hutan?"

Bertanyalah Raden Banterang kepada gadis tersebut, "Wahai, puteri yang cantik. Manusia atau dewikah? Mengapa tuan puteri berada di tempat ini seorang diri?"

Gadis itu sangat terkejut, ia tidak menyangka akan ada orang lain yang mengetahuinya. Gadis cantik itu pun lalu menjawab, "Saya manusia biasa, sama sekali bukan dewi. Saya berada di sini karena takut akan serangan musuh. Beberapa waktu lalu kerajaan kami diserang oleh kerajaan lain. Ayah saya gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan. Sejak saat itu saya mengembara seorang diri sampai di tempat ini."

"Benarkah tuan puteri adalah puteri Raja Klungkung?" tanya Raden Banterang. "Benar, yang tuan katakan. Saya adalah Surati puteri raja Klungkung yang gugur itu."

Raden Banterang diam beberapa saat, ia tahu bahwa yang menyerang kerajaan Klungkung adalah ayahnya sendiri. Mendengar berita tersebut rasa iba tumbuh dalam hati Raden Banterang. Selanjutnya puteri Raja Klungkung yang bernama Surati dibawa ke istana. Tidak berapa lama kedua putera raja tersebut menikah.

Rakyat gembira sekali karena Raden Banterang mendapat isteri yang benar-benar elok dan baik budi pekerti. Berkat keluhuran budi Surati, sifat pemarah yang ada pada diri Raden Banterang berangsur-angsur hilang. Suatu saat tatkala Surati berjalan-jalan di luar istana, bertemulah dengan seorang laki-laki yang pakaiannya compang-camping.

Laki-laki itu berteriak, "Surati! Surati!"

Alangkah terkejutnya Surati mendengar teguran itu. Dipandangnya lama sekali laki-laki tersebut. Akhirnya, ingatlah bahwa laki-laki itu adalah kakak kandungnya. Sama sekali ia tidak menyangka bahwa kakaknya masih hidup.

Jawab Surati, "Aduh, kakanda tercinta! Adinda tidak menyangka saat ini dapat berjumpa dengan kakanda. Adinda menyangka bahwa kakanda telah gugur bersama ayahanda. Kiranya Tuhan masih memberi perlindungan kepada kita berdua."

"Surati! Engkau tidak tahu malu mau diperisteri oleh orang yang telah membunuh ayah kita. Sekarang saya hendak menuntut balas atas kematian ayah kita. Maukah engkau membantuku?"

Jawab Surati, "Maaf kakanda, adinda telah berhutang budi kepadanya. Dia telah menyelamatkan adinda dari penderitaan. Maaf, sekali lagi, adinda tidak dapat mengabulkan permintaan kakanda."

Si kakak kandung nampak kecewa dengan jawaban Dewi Surati.
Dongeng Asal Mula Banyuwangi
Dongeng Asal Mula Banyuwangi
Pada suatu hari, Raden Banterang sedang berburu, tatkala sedang mengejar kijang, datang seorang pengemis mendekatinya. Kata pengemis tersebut, "Tuanku Raden Banterang, sejak tadi hamba mencari Tuanku. Tuanku terancam oleh bahaya maut yang direncanakan oleh permaisuri Tuanku. Tadi pagi hamba mendengar percakapan permaisuri Tuanku dengan kakak ipar Tuanku tentang rencana mereka untuk menuntut balas kematian ayahnya. Kalau tidak percaya, di bawah peraduan permaisuri ada sebilah keris pusaka." Setelah berkata demikian, pengemis itu menghilang. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan pengemis tersebut.

Bergegaslah pulang Raden Banterang ke istana. Sesampai di istana, ia langsung menuju peraduan permaisuri untuk meyakinkan benar tidaknya keterangan pengemis. Alangkah panas hati dan kecewanya Raden Banterang, karena yang diceritakan pengemis tadi benar, di bawah peraduan Puteri Surati ditemukan senjata pusaka kerajaan Klungkung.

Kemarahan Raden Banterang tak bisa ditahan. Diajaknya isterinya ke muara sebuah sungai. Sesampai di muara sungai, Raden Banterang menceritakan semua yang didengarnya dari seorang pengemis tatkala sedang berburu di hutan.

Raden Banterang menanyakan dengan nada kemarahan, "Itukah balasanmu kepada kebaikanku?"

Jawab permaisuri, "Adinda berani bersumpah, sekali-kali adinda tidak melakukan seperti yang kakanda tuduhkan."

"Diam, pendusta!", gertak Raden Banterang sambil memperlihatkan keris yang ditemukan.

"Kakanda Raden Banterang! Itu memang pusaka ayahanda Raja Klungkung. Tapi demi Dewata Yang Agung, pusaka itu hanya dipegang oleh kakak hamba. Hamba tidak mengerti mengapa sekarang berada di tangan kakanda Raden Banterang. Adinda berani bersumpah bahwa hamba adalah isteri yang setia. Memang kakak adinda datang menemui adinda, tetapi hanya sampai di pintu gerbang istana. Dia minta agar adinda mau membantu kakak dalam melaksanakan niatnya menuntut balas atas kematian ayah kami. Tetapi permintaannya itu adinda tolak."

Raden Banterang tetap tidak percaya atas keterangan isterinya. Ia yakin, isterinya termasuk salah seorang yang menaruh dendam. Maka dihunusnya keris yang terselip di pinggangnya.

"Baiklah jika kakanda... jika kakanda tidak mempercayai adinda maka adinda bersedia menemui ajal di sungai ini. Tetapi harap kakanda camkan, bahwa jika nanti sungai ini berbau wangi berarti adinda tidak bersalah, jika sungai ini berbau busuk memanglah adinda bersalah."

Sebelum keris itu ditikamkan kepada isterinya, Surati melompat ke sungai lalu menghilang. Raden Banterang berseru dengan suara yang gemetar, "Banyuwangi...! Isteriku tidak berdosa."

"Banyuwangi...!" teriak seorang pengemis hampir bersamaan. "Hai, Raden Banterang! Aku adalah kakaknya. Isterimu memang tidak berdosa. Ia menolak membantuku untuk membunuhmu. Banyuwangi..., itulah tanda cinta sucinya."

Setelah selesai berkata, pengemis itu pun menghilang. Raden Banterang terburu nafsu tanpa menyelidikinya dengan cermat. Ia kecewa, ternyata perbuatannya membawa maut bagi permaisuri tercinta. Sampai sekarang tempat permaisuri menghilang dalam dasar sungai disebut Banyuwangi. Banyu artinya air, dan wangi berarti harum.

Rabu, 24 Oktober 2012

Dongeng Asal Mula Upacara Kasada

Di bawah ini adalah dongeng asal mula Upacara Kasada yang sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat Tengger di sekitar gunung Bromo, Malang. Selamat membaca:

Dahulu hiduplah satu keluarga yang tenteram. Suami isteri tersebut bernama Ki Seger dan Nyai Anteng. Mereka berdua suami isteri hidup rukun. Tidak pernah terlintas kemurungan maupun kesedihan dalam wajah mereka. Sungguh mereka merasakan nikmat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Mereka bekerja bersama mengolah tanah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Keadaan alam sekitar tempat tinggal suami isteri tersebut sangatlah menyenangkan. Udara bersih, tanah subur, air sungai mengalir dengan bersihnya. Memang suasana alam pun ikut membantu kedamaian hidup suami isteri. Hari-hari telah dilalui dengan cepat. Usia pun merambat dengan cepat.

Kebahagiaan dan kedamaian telah dilalui mereka. Barulah mereka tersentak dan sadar bahwa mereka pun merasakan kesepian tanpa kehadiran anak sampai usia senja. Keinginan mereka mempunyai anak semakin besar. Mereka menempuh jalan dengan cara bersemedi agar mendapatkan anak. Setiap hari mereka berdoa di kaki gunung Bromo. Karena doa dan tapa tiada henti setiap hari, akhirnya doa mereka pun dikabulkan oleh Dewa Brahma.

Pada saat bertapa, Nyai Anteng mendengar suara bahwa kelak ia akan melahirkan dua puluh lima orang anak, asal anak pertama harus dikorbankan. Saat itu Nyai Anteng menyatakan kesedihannya. Yang penting segera dikarunai anak. Waktu terus berjalan, apa yang didengar waktu bersemedi menjadi kenyataan. Nyai Anteng hamil. Mereka berdua merasa senang dan bahagia karena anak yang didambakan akhirnya akan datang juga.

Setelah genap bulannya, Nyai Anteng melahirkan seorang anak laki-laki. Anak tersebut diberi nama Kusuma. Bayi tersebut tumbuh dengan cepatnya. Badannya sehat dan lagi wajahnya sangat tampan. Mereka memelihara anak dengan penuh kasih sayang. Anak Nyai Anteng pun genaplah berjumlah 25 orang anak. Mereka hidup dengan penuh kegembiraan dan ketenteraman. Sampai-sampai Nyai Anteng dan Ki Seger lupa akan janjinya.

Meski lama tenggang waktunya, namun janji tetaplah janji. Pada saatnya akan ditagih juga. Gunung Bromo mulai memberi tanda-tanda peringatan. Suara gunung Bromo gemuruh, asap berkepul-kepul. Nyai Anteng dan Ki Seger pun teringat akan janjinya. Perasaan sedih dan sesal meresahkan hati mereka. Bagaimana mungkin mereka akan tega melemparkan anak kesayangan ke kawah gunung Bromo? Mereka berdua berusaha menghilangkan perasaan sedih. Seandainya dapat diganti persembahan kepada dewa di gunung Bromo bukan anaknya melainkan dirinya. Hal itu tak mungkin terjadi. Dewa menghendaki anaknya yang sulung, bukan dirinya yang sudah tua.
Dongeng Asal Mula Upacara Kasada
Dongeng Asal Mula Upacara Kasada
Dari hari ke hari Nyai Anteng semakin menderita tekanan batin, karena harus menyerahkan anak sulung yang paling tampan dan paling disayang. Sementara gunung Bromo semakin bereaksi terus, letusan-letusan mulai terjadi, lelehan lahar pun dengan derasnya. Saat itu pun Nyai Anteng bermimpi bahwa Dewa Brahma menagih janji. Bila tidak ditepati, kedua puluh lima anaknya sekaligus akan diminta secara paksa.

Selesai mendengar ucapan Dewa Brahma, terbangun Nyai Anteng dari tidurnya. Ia tidak dapat berbicara, ia hanya menangis terus, teringat akan mimpinya.

Kusuma - anak sulungnya yang sudah menginjak dewasa melihat ibunya sedih terus setiap hari. Maka bertanyalah Kusuma kepada ibunya, "Mengapa ibu nampak sedih? Apakah boleh ananda mengetahui sebab musababnya, ibu?"

Jawab Nyai Anteng, "Anakku, Kusuma! Ibumu harus mengorbankan engkau di kawah gunung Bromo. Ibumu tidak sampai hati untuk melemparkan dirimu, nak! Apabila tidak, semua saudaramu dan engkau akan diambil secara paksa oleh Dewa Brahma."

Mendengar kata-kata ibunya, Kusuma tertegun diam seribu bahasa. Hatinya sedih, namun kemudian ia berkata, "Sudahlah, bu! Hilangkah perasaan hati ibu. Saya bersedia menjadi korban demi ayah ibu, adik-adik serta keselamatan orang-orang Tengger pada umumnya. Saya rela menjadi korban, bu!"

Begitu terharu mendengar kata-kata anaknya hingga sang ayah dan ibunya jatuh pingsan. Pada hari yang telah ditentukan, dibawalah Kusuma ke kawah gunung Bromo. Ia diserahkan sebagai korban. Kemudia ia dilemparkan ke kawah gunung Bromo dengan disaksikan oleh orang-orang di sekitar kaki gunung Bromo.

Kurban Kusuma oleh Nyai Anteng dan Ki Seger diterima oleh dewa. Sejak peristiwa itu gunung Bromo tidak lagi terdengar suara gemuruh. Jadilah gunung Bromo tenteram, tenang kembali seperti semula. Petani mulai mengerjakan sawah dengan tenteram dan aman. Demikian juga Nyai Anteng dan Ki Seger serta kedua puluh empat anaknya hidup dengan tenang.

Sampai kini masyarakat Tengger mengadakan upacara korban di bawah gunung Bromo untuk menghormati roh Kusuma, namun yang dijadikan korban bukan lagi manusia melainkan berupa sesaji kepala kerbau dan hasil panen lainnya.

Senin, 22 Oktober 2012

Kisah Qabil dan Habil

Adam dan Hawa sebagai suami isteri, sebagai manusia pertama dan sebagai nenek-moyang kita, hidup rukun bersama. Tiap kali melahirkan, Siti Hawa selalu beranak kembar yang terdiri dari laki-laki dan perempuan sampai sepuluh kali. Pada kehamilan yang kesebelas yakni yang terakhir, Siti Hawa hanya melahirkan satu anak laki-laki yang diberi nama Syits, yang kemudian menjadi Nabi. Dengan demikian, anak-anak mereka berjumlah dua puluh satu, terdiri atas sepuluh perempuan dan sebelas laki-laki. Di bawah asuhan ayah ibunya yang penuh cinta kasih, tumbuhlah anak-anak mereka dengan cepatnya. Nabi Adam dan Hawa tidak membeda-bedakan kasih sayang di antara anak-anaknya.

Ketika menginjak usia dewasa, Allah swt. memberi petunjuk kepada Nabi Adam a.s. agar mengawinkan putra-putrinya. Qabil dikawinkan dengan adik Habil yang bernama Labuda sedang Habil dikawinkan dengan adik Qabil yang bernama Iqlima. Inilah syariat yang telah ditentukan Allah swt. Cara ini disampaikan Nabi Adam a.s. kepada putra-putrinya, namun Qabil menolaknya mentah-mentah. Ia tidak mau dikawinkan dengan Labuda yang berwajah tidak secantik adiknya sendiri yaitu Iqlima.

Ini adalah perselisihan pertama kali yang melahirkan permusuhan dan pertumpahan darah. Ini adalah bukti kebenaran firman Allah swt. ketika Adam terusir dari surga bahwa akan terjadi perselisihan dan permusuhan di antara anak cucu Adam. Dan ternyata Qabil telah termakan bujukan Iblis, ia lebih menurutkan hawa nafsu dari pada akalnya. Ia tidak mau menerima syariat yang ditetapkan Nabi Adam a.s.

Nabi Adam a.s. adalah ayah yang bijaksana. Ia terus menasehati Qabil agar menerima keputusan yang berasal dari Allah swt., namun Qabil tetap menolak. Akhirnya Adam memerintahkan kepada Qabil dan Habil mempersembahkan qurban. Biarlah Allah sendiri yang akan menentukan masalah itu. Maka dengan disaksikan seluruh anggota keluarga Adam, Qabil dan Habil mempersembahkan qurban di atas bukit. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya, ia sengaja memilih hasil gandum dari jenis yang jelek. Sedang Habil mempersembahkan seekor kambing terbaik dan yang paling ia sayangi. Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudian nampak api besar menyambar kambing persembahan Habil. Sedangkan gandum persembahan Qabil tetap utuh, berarti qurbannya tidak diterima. Qabil pun sangat kecewa melihat kenyataan itu. Ia terpaksa menerima keputusan itu. Padahal hatinya tetap tidak mau menerimanya. Maka berlangsunglah perkawinan itu. Qabil dengan Lubada dan Habil dengan Iqlima.
Kisah Qabil dan Habil
Kisah Qabil dan Habil
Hari-hari berlalu, iblis datang merasuki pikiran Qabil. Ia membisikkan sesuatu bahwa jika Qabil dapat membunuh Habil tentulah ia akan dapat mengawini Iqlima yang cantik jelita. Hal ini terus menerus dilakukan oleh iblis tanpa jemu dan bosan. Pada dasarnya, nafsu Qabil memang ingin memiliki Iqlima maka ia turuti bisikan iblis itu. Pada suatu hari, ketika Habil menggembalakan ternaknya di tempat yang sepi. Jauh dari pemukiman Nabi Adam a.s. dan Hawa, tiba-tiba tanpa setahu Habil, saudaranya itu memukul kepalanya dengan keras sekali maka matilah Habil. Inilah pembunuhan pertama atas umat manusia di bumi. Iblis tertawa kesenangan, ia sudah mempunyai teman. Allah menceritakan hal ini dalam Q.S. al-Maidah ayat 27 - 30.

Setelah Habil mati, Qabil merasa kebingungan. Diguncang-guncangkan tubuh saudaranya itu, tentu saja tak mau bergerak. Lalu ia bawa ke sana kemari. Ia benar-benar kacau, tak tahu harus dikemanakan mayat saudaranya itu. Ia merasa menyesal, air matanya berlinangan.

Pada saat Qabil kebingungan, Allah swt. memberikan ilham melalui burung gagak. Ada dua ekor burung gagak yang berebut hendak mematuk mayat Habil. Burung gagak itu bertarung, salah seekor tewas dalam pertarungan itu. Lalu burung gagak yang masih hidup menggali tanah, burung gagak yang mati ditarik ke dalam tanah dan ditimbunnya. (Lihat Q.S. al-Maidah ayat 31).

Demikianlah riwayat Qabil yang akhirnya dapat menguburkan mayat saudaranya, Habil. Dengan demikian, Qabil menjadi orang pertama yang membunuh sesamanya, sedangkan Habil menjadi orang pertama yang terbunuh sesamanya di muka bumi ini.

Nabi Adam a.s. wafat dalam usia seribu tahun dan setahun kemudian wafat pula isterinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan bahwa Nabi Adam a.s. dimakamkan di Mekkah, berdekatan dengan makam istrinya. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan, "Sesungguhnya Allah swt. menciptakan Adam pada hari Jumat, dan diturunkan ke bumi pada hari Jumat. Begitu pula ketika Nabi Adam a.s. bertobat kepada Allah swt. setelah memakan buah terlarang pada hari Jumat, dan wafat pada hari Jumat pula."

Sabtu, 20 Oktober 2012

Cara Agar Blog Tidak Turun di Search Engine

Cara Agar Blog Tidak Turun di Search Engine
Cara Agar Blog Tidak Turun di Search Engine. Halo pada kali ini saya kan memposting sebuah pengalaman saya yaitu mencopas artikel blog orang lain ternyata kalo ketauan google bisa menurunkan peringkat kita di search engine apa lagi sekarang google sudah mempunyai algoritma yang canggih yaitu Algoritma Google Panda, namun suatu saat nanti pasti google akan mengupdate Alggoritmanya ke yang lebih canggih lagi. Maka dari itu bagi yang suka copas mending buat artikel sendiri aja seperti saya ini hehe (boong tapi mau insyaf), oleh karena itu saya akan memberi tips bagai mana agar mempunyai inspirasi membuat artikel blog atau postingan blog. Oke langsung saja :
  1. Pertama tentu mencari ide, ide adalah pokok yang akan kita cari. Maka dari itu mending buat artikel tentang pengalaman atau review tentang apa yang pernah anda jalani atau anda coba.
  2. Setelah itu tentu saja tuangkan kedalam tulisan dengan bahsa yang indah biar di sukai oleh search engine tentunya wkwkw.
  3. Jangan terlalu banyak keyword yang di masukan atau di incar cukup salah satu saja.
  4. Maskukan keyword pada gambar dengan tag ALT.
  5. Jangan lupa submit ke search engine dan media sosial biar pengunjung berdatangan.
  6. Terakhir, Selamat Mencoba :)
Terima kasih telah membaca artikel Cara Agar Blog Tidak Turun di Search Engine saya ini semoga bermanfaat bagi anda.

Kamis, 18 Oktober 2012

Kisah Tentang Hikmah Menyantuni Keluarga

Di bawah ini adalah kisah tentang hikmah menyantuni keluarga. Semoga kisah tersebut dapat memberikan hikmah (pelajaran) untuk kita semua. Selamat membaca:

Di suatu pagi hari, Sayyidina Ali Karomallahu Wajhah bertemu dengan Salman al-Farisi, ayah Abdillah.

"Hai ayah Abdillah, bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Sayyidina Ali kepada Salman al-Farisi.

"Memasuki pagi hari ini aku berada di antara empat kesedihan, ya amirul mukminin," jawab Salman al-Farisi.

"Apa saja kesedihan itu?" tanya Sayyidina Ali.

"Pertama sedih memikirkan keluarga yang menuntut makan kepadaku. Kedua sedih memikirkan perintah Allah terhadapku. Ketiga sedih menghadapi bujukan syaitan terhadap ruhku. Dan keempat sedih memikirkan tuntutan malaikat terhadap ruhku," jawab Salman al-Farisi.

Mendengar penuturan Salman, Sayyidina Ali berusaha menenteramkan hati sahabatnya itu.

"Hai ayah Abdillah, bergembiralah. Keempat kesedihan itu justru akan menambah derajatmu," kata Sayyidina Ali.

Kemudian ia menceritakan perjumpaannya dengan Rasulullah saw. beberapa waktu lalu.

"Hai Ali, bagaimana kabarmu pagi ini?" tanya Rasulullah saw.

"Ya Rasulullah, aku berada di antara empat kesedihan. Pertama di rumah tidak ada apa-apa kecuali air. Aku sedih memikirkan keadaan anak-anakku. Kedua aku sedih memikirkan ketaatanku kepada Allah. Ketiga sedih memikirkan akibatku, dan keempat aku sedih memikirkan malaikat pencabut ruh," jawab Ali.

Kemudian Sayyidina Ali meneruskan ceritanya kepada Salman al-Farisi. Saat itu Rasulullah saw. berkata:

"Ketahuilah olehmu Ali, bahwa rezeki para hamba itu ada di tangan Allah sehingga kesedihanmu itu sama sekali tiada gunanya, karena tidak membahayakan dan tidak pula menguntungkan. Hanya saja kau mendapatkan pahala atas kesedihan yang menimpamu itu. Jadilah engkau orang yang bersyukur, taat, dan bertawakkal kepada Allah maka engkau termasuk sahabat-Nya."
Kisah Tentang Hikmah Menyantuni Keluarga
Kisah Tentang Hikmah Menyantuni Keluarga
"Atas apa aku bersyukur kepada Allah?" tanya Ali kepada Rasulullah saw.

"Atas agama Islam," jawab Rasulullah saw.

"Apa yang harus aku kerjakan?"

"Bacalah Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyil adzim."

"Lalu apa yang harus aku tinggalkan?"

"Jauhi amarah. Sesungguhnya meninggalkan amarah itu bisa memadamkan murka Allah, memberatkan timbangan, dan menuntun ke surga," jawab Rasulullah.

"Semoga Allah menambah kemuliaanmu, wahai Ali. Sesungguhnya aku ini sedih disebabkan beberapa hal, terutama dalam urusan keluargaku," keluh Salman al-Farisi kemudian.

"Hai Salman, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Barang siapa yang tidak memelihara keluarganya maka ia tidak mendapat bagian surga'."

"Tapi, bukankah Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa pemilik keluarga tidak akan bahagia selama-lamanya?" tanya Salman al-Farisi.

"Hai Salman, bukan itu yang dimaksud Rasulullah saw.," sahut Sayyidina Ali meluruskan maksud hadits Rasulullah saw. itu.

"Jika pekerjaanmu itu halal maka engkau pun bahagia. Surga teramat rindu kepada orang-orang yang susah dan sedih karena memperhatikan barang yang halal," kata Sayyidina Ali menutup pembicaraannya.

Pembicaraan antara Sayyidina Ali dengan Salman al-Farisi ini bersumber dari Sa'id bin al-Musayyab. Dari pembicaraan tersebut bisa diambil hikmah betapa pentingnya menyantuni keluarga itu sebagai tabir dari api neraka.

Selasa, 16 Oktober 2012

Kisah Diciptakannya Hawa Sebagai Pendamping Nabi Adam a.s.

Allah swt. menciptakan Adam sebagai khalifah di muka bumi. Tentunya seorang khalifah harus berilmu pengetahuan yang luas. Oleh karena itu, setelah penciptaannya, Nabi Adam a.s. diajari oleh Allah swt. berbagai macam ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam rangka mengemban amanah Ilahi menegakkan kalimat tauhid di muka bumi.

Allah swt. mula-mula mengajarkan kepada Nabi Adam a.s. nama-nama benda yang dilihatnya, karena itu adalah pengetahuan pokok yang nanti diperlukannya untuk mengatur dan memelihara bumi. Kepada para malaikat, Allah swt. ingin membuktikan kemampuan Nabi Adam a.s. untuk mengatur dan memelihara bumi. Allah swt. berfirman kepada para malaikat, "Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu?" Malaikat menjawab, "Maha Suci Engkau ya Allah. Tidak ada yang kami ketahui selain apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Hanya Engkaulah yang mengetahui segala-galanya." Lalu Allah swt. berfirman kepada Nabi Adam a.s., "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!"

Nabi Adam a.s. kemudian menyebut nama benda-benda yang diketahuinya. Para malaikat kagum. Mereka memberi hormat sehormat-hormatnya. "Bukankah sudah Kukatakan, Aku mengetahui rahasia langit dan bumi? Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui," firman Allah swt. kepada para malaikat. Para malaikat lalu memuja dan mengagungkan Allah swt. Mereka semakin menaruh hormat kepada Nabi Adam a.s. Ternyata Adam telah mengetahui apa yang belum mereka ketahui. Allah swt. menegaskan hal tersebut dalam surah al-Baqarah ayat 31 - 32.

Allah swt. kemudian memberikan Nabi Adam a.s. sebuah tempat yang nyaman dan sentosa yaitu surga. Tempat itu indah permai, segala kebutuhan hidup telah tersedia. Kebun surga penuh dengan buah-buahan yang rasanya lezat, air sungainya jernih dan berbau harum, pohon, tumbuhan, dan rumput seperti ditata rapi, teduh, dan nyaman sekali.
Kisah Diciptakannya Hawa Sebagai Pendamping Nabi Adam a.s.
Kisah Diciptakannya Hawa Sebagai Pendamping Nabi Adam a.s.
Tetapi Nabi Adam a.s. merasa kesepian karena tak mempunyai teman atau pasangan di dalam surga tersebut. Padahal ia melihat semua binatang yang ada di surga hidup berpasang-pasangan. Rasa sepi dan sedih membuatnya letih. Adam pun tertidur pulas di bawah pohon yang teduh. Allah Maha Tahu, Ia mengetahui pula yang tergerak di hati Nabi Adam a.s., yaitu ingin mempunyai teman. Maka selagi Nabi Adam a.s. tidur, Allah swt. menciptakan manusia lagi yang diambil dari tulang rusuk Nabi Adam a.s. sendiri. Manusia itu lain jenisnya dengan Adam. Ia adalah seorang wanita dan dinamakan dengan Hawa.

Ketika Nabi Adam a.s. bangun dari tidurnya, ia pun terkejut. Nabi Adam a.s. mengusap matanya, seakan tak percaya. Ia melihat seseorang duduk di sampingnya. Wanita itu indah, cantik, dan menakjubkan, "Siapakah engkau? Mengapa ada di sini?" tanya Nabi Adam a.s. Dengan tersenyum, Hawa menjawab, "Aku adalah Hawa yang diciptakan oleh Allah swt. untuk menjadi teman hidupmu."

Betapa gembiranya hati Nabi Adam a.s. mendengar jawaban itu. Ia memuji dan bersyukur kepada Allah swt. yang telah mengabulkan keinginannya sehingga ia tidak merasa kesepian lagi. Allah swt. berfirman di dalam al-Quran:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفِسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ اِلَيْهَا, فَلَمَّا تَغَشَّهَا حَمَلَتْ حَمْلاً خَفِيْفًافَمَرَّتْ بِهِ, فَلَمَّآ اَثْقَلَتْ دَّعَوَا اللهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ اَتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الشَّكِرِيْنَ

Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya. Dia menciptakan istrinya agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya suami-istri bemohon kepada Allah swt., Tuhan mereka seraya berkata, "Jika Engkau memberi kami anak yang sholeh, tentulah kami akan selalu bersyukur." (Q.S. al-A'raf: 189).

Minggu, 14 Oktober 2012

Kisah Penciptaan Nabi Adam a.s.

Sebelum Nabi Adam a.s. diciptakan, Allah menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Langit dan bumi oleh Allah diciptakan dalam waktu enam hari atau masa. Sedangkan satu hari atau satu masa di sisi Tuhan sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia. Allah Maha Kuasa apabila menghendaki sesuatu cukup berfirman, "Kun" (Jadilah!) maka jadilah apa yang diinginkan-Nya.

Sesudah menciptakan langit dan bumi Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Malaikat dibuat dari nur atau cahaya. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang tunduk dan patuh, senantiasa berbakti kepada-Nya. Sama sekali tidak pernah durhaka kepada-Nya. Malaikat tidak mempunyai nafsu, tidak makan dan tidak tidur, tidak melakukan perbuatan dosa. Tidak berjenis laki-laki atau perempuan dan mempunyai alam tersendiri yaitu alam ghaib yang tidak dapat dilihat manusia.

Sementara jin dan iblis diciptakan dari api yang sangat panas sebelum manusia. Ia mempunyai jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada perintah Tuhan. Jin yang ingkar dan membangkang perintah Allah disebut iblis dan setan.

Iblis dan keturunannya adalah makhluk yang sangat durhaka dan jahat. Tidak ada kebaikannya sama sekali. Pekerjaan iblis dan setan adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh dalam lembah dosa. Permintaan iblis untuk hidup di dunia sampai hari kiamat dikabulkan Allah. Sebab dahulu iblis adalah makhluk yang pernah patuh kepada Allah. Jadi, perpanjangan umur bagi iblis hingga hari kiamat adalah sebagai balasan bagi kebaikannya di masa lalu sebelum diciptakannya Nabi Adam. Setelah Nabi Adam diciptakan oleh Allah, iblis menjadi makhluk pembangkang.

Sesudah langit dan bumi, malaikat dan jin atau iblis diciptakan maka Allah hendak menciptakan makhluk yang akan diperintah untuk mengelola bumi, yaitu Adam. Kisah penciptaan Adam diawali dengan dialog antara Allah dan para malaikat-Nya. Allah swt. memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan khalifah di muka bumi.

Para malaikat mengira lalai dalam menjalankan tugasnya maka mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menciptakan manusia? Padahal mereka hanya akan berbuat kerusakan di atas bumi. Mereka akan saling bermusuhan dan berbunuhan. Bukankah kami para malaikat senantiasa patuh dan mengagungkan nama-Mu?"

Untuk melenyapkan kekhawatiran para malaikat itu, Allah swt. kemudian berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Para malaikat bungkam mendengar penegasan Allah itu. Bukankah Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu? Hal ini disebutkan dalam al-Quran:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَئِكَةِ اِنِّى جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً, قَالُوْآ اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا وَ يَسْفِكُ الدِّمآءَ, وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ, قَالَ اِنِّيْ اَعْلَمُ مَالاَ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. al-Baqarah: 30).
Kisah Penciptaan Nabi Adam a.s.
Kisah Penciptaan Nabi Adam a.s.
Demikianlah Allah kemudian menciptakan Adam dari tanah liat dan lumpur hitam. Setelah terbentuk kemudian dimasukkan roh ke dalamnya. Adam pun kemudian hidup. Bisa berdiri tegak. Adam adalah manusia pertama sekaligus sebagai nabi pertama di muka bumi. Setelah penciptaan Adam, Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud dan menghormat kepada Adam. Para malaikat pun bersujud sebagai pernyataan hormat dan ucapan selamat atas terciptanya Adam.

Hanya iblis yang tidak mau bersujud. Ia membangkang perintah Allah. Allah bertanya, "Apakah yang membuat engkau tidak bersujud kepada Adam?" "Saya lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan saya dari api sedang Adam hanya dari segumpal tanah," kata iblis menyombongkan diri.

Yang berpendapat api lebih baik dari pada tanah adalah iblis sendiri. Padahal hanya Allah-lah yang Maha Tahu siapa yang lebih mulia di antara makhluk ciptaan-Nya. Allah pun murka mendengar jawaban iblis, "Hai iblis! Keluarlah engkau dari surga. Sungguh tidak patut kau tinggal di sini lagi dan terkutuklah engkau selama-lamanya!" Iblis berkata, "Wahai Tuhan! Engkau kutuk dan Engkau usir aku dari surga karena Adam. Saya rela. Tapi kabulkanlah permohonan saya untuk hidup lama hingga hari kiamat nanti."

Permohonan iblis dikabulkan bahwa ia akan dibiarkan hidup sampai hari kiamat tiba. Iblis kemudian bersumpah, "Wahai Tuhan, karena Engkau telah menghukum saya sebagai yang tersesat maka saya akan menghalang-halangi Adam dan keturunannya dari jalan-Mu yang lurus. Saya akan mendatangi untuk menggoda mereka dari muka dan belakang dari kiri dan dari kanan!"

Itulah sumpah iblis. Ia bertekad akan menyesatkan Adam dan keturunannya agar mereka menjauhi perintah Allah, berbuat kekacauan di muka bumi, saling bermusuhan dan berbunuhan satu sama lain. Allah menceritakan hal ini dalam al-Quran surah al-Hijr ayat 27-40.

Kamis, 11 Oktober 2012

Kisah Keteguhan Iman Masyitoh

Ketika Nabi Muhammad saw. melakukan perjalanan isra dan miraj, Nabi mencium bau yang sangat harum, kemudian Rasulullah saw. bertanya kepada malaikat Jibril, "Bau apakah ini?" Jibril menjawab, "Ini adalah bau wangi dari makam Masyitoh dan anak-anaknya." Masyitoh adalah tukang sisir putri Fir'aun, raja yang berkuasa dan sangat zalim.

Pada suatu hari Masyitoh sedang menyisir rambut putri Fir'aun. Tanpa disengaja sisir yang dipakainya terjatuh dan ia mengucapkan, "Inna lillahi wa inna ilaihi ra jiun." Ucapan itu terdengar oleh putri Fir'aun seraya berkata, "Jangan kau sebut nama itu, sebutlah nama ayahku!" Dengan tegas Masyitoh menjawab, "Tidak, saya akan tetap menyebut nama Allah." "Siapakah Allah itu? Adakah Tuhan selain ayahku?" tanya putri Fir'aun. Masyitoh menjawab, "Ada yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang harus kita sembah. Itu Tuhanku dan Tuhanmu serta Tuhan ayahmu." Putri Fir'aun merasa tersinggung dan mengancam, "Awas, akan aku adukan kepada ayahku!" "Terserah, saya tidak takut!" jawab Masyitoh dengan tegas dan tenang.

Putri Fir'aun rupanya benar-benar mengadukan kejadian itu kepada ayahnya. Tidak lama kemudian, Fir'aun memanggil Masyitoh dan bertanya, "Siapa Tuhanmu?" "Tuhanku adalah Allah," jawab Masyitoh. Fir'aun marah dan mengancam, "Kalau kamu tidak mau mencabut kata-kata itu, kamu akan saya lemparkan ke dalam air panas." Masyitoh tetap pada pendiriannya. Ia tidak mau mengingkari Allah. Kemudian ia menjawab, "Saya tidak takut, saya hanya takut kepada Allah. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan semua manusia, yang menciptakan alam. Tidak ada Tuhan selain Allah."

Kisah Keteguhan Iman Masyitoh
Kisah Keteguhan Iman Masyitoh
Fir'aun semakin marah. Ia menyuruh pengawalnya untuk membuat tanur, yaitu belangga besar dibuat dari logam kuningan. Belangga itu diisi air dan dipanaskan sampai mendidih. Fir'aun memerintahkan pengawalnya agar Masyitoh beserta anak-anaknya dilemparkan ke dalam air yang mendidih itu. Sebelum dilemparkan, Masyitoh minta agar tulangnya dan tulang anaknya dikumpulkan dan dikuburkan. Permintaannya diterima Fir'aun.

Satu persatu anak-anak Masyitoh dilemparkan ke dalam belangga yang berisi air mendidih itu. Kini tinggal anaknya yang terakhir yang masih menyusui. Masyitoh kelihatan ragu-ragu, karena kasihan melihat anaknya yang masih kecil itu. Tetapi tiba-tiba bayi yang masih menyusu itu bisa berbicara dan ia berkata kepada ibunya, "Sabarlah wahai ibuku, tabahkan hatimu. Sesungguhnya kita berada di pihak yang benar." Masyitoh akhirnya tidak ragu-ragu lagi. Bahkan ia sangat gembira karena akan memperoleh kebahagiaan di akhirat. Ia pun mengucapkan, "Bismillahi tawakkaltu alallah, Allahu Akbar!" Kemudian ia terjun ke air yang sedang mendidih bersama anaknya yang masih kecil.

Itulah kisah Masyitoh seorang yang teguh pendiriannya dan kokoh imannya. Sedikit pun tidak bergeser imannya, demi mempertahankan keyakinan kepada Allah swt. Sebagai bukti diterima imannya oleh Allah, tercium bau semerbak mewangi oleh Nabi Muhammad saw. ketika melewati kuburannya.

Rabu, 10 Oktober 2012

Membuat ERD Sistem Akademis (Tahap Pembelajaran)

#TUGAS BASIS DATA#

NAMA : Muchamad Herryanto S
NPM: 1123067
KELAS: FT TI 1 A

Via MS.Access













Via MS Visio

Kisah Tentang Ashabul Kahfi

Di bawah ini adalah kisah tujuh pemuda ashabul kahfi, di mana Allah swt. telah mengabdikannya di dalam al-Quran dan menjadikannya sebagai nama salah satu surah dalam al-Quran, yaitu al-Kahfi. Selamat membaca:

Menurut riwayat, mayoritas penduduk kota Upsus tinggal di Tartus, Turki, Asia Kecil yang penduduknya menganut agama Nasrani. Suatu waktu mereka diperintah oleh seorang penguasa yang zalim dan angkuh serta haus kekuasaan, yang bernama raja Diyaknus. Ia adalah kaisar dari bangsa Romawi yang berkuasa antara tahun 249 – 251.

Diyaknus memaksa rakyatnya agar meninggalkan agama mereka dan beralih menyembah berhala. Ia membunuh siapa saja yang menentang perintahnya sehingga rakyatnya yang takut akan ancaman rela meninggalkan agamanya mengikuti perintah sang raja. Namun, di antara penduduk tersebut terdapat tujuh pemuda yang tidak mau mengikuti perintah Diyaknus.

Seluruh pemuda itu tetap mempertahankan keimanannya dengan tetap menyembah Allah swt. Diyaknus mengetahui pendirian mereka yang teguh. Ia memanggil dan mengancam akan membunuh mereka. Ketika menghadap raja, ketujuh pemuda dengan tegas mengatakan, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi. Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kalau menyembah selain Dia telah melakukan perbuatan yang amat jauh dari kebenaran.”

Sekalipun raja sangat garang dengan pendirian mereka, namun ia memberikan waktu berpikir kepada mereka untuk mempertimbangkannya, bila tidak mau merubah pendirian ia akan membunuh mereka. Maka dengan ilham dari Allah swt, di antara mereka terjadi perbincangan, “Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu. Niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu.”
Kisah Tentang Ashabul Kahfi
Kisah Tentang Ashabul Kahfi
Untuk menyelamatkan keimanan, pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke suatu gua yang terletak di gunung Naikhayus, tidak jauh dari kota Upsus, kemudian mereka berdoa, “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.”

Mereka adalah pemuda-pemuda yang benar-benar beriman maka Allah swt. menambah petunjuk kepada mereka. Setelah mereka di dalam gua maka Allah swt. menutup telinga mereka dan mereka tertidur.

Raja pun ternyata mengetahui bahwa para pemuda tersebut bersembunyi dalam gua. Raja kemudian memerintahkan kepada prajuritnya untuk menangkap mereka, namun tak seorang pun yang sanggup masuk ke dalamnya. Maka raja memerintahkan rakyatnya menutup pintu gua agar pemuda itu mati kelaparan.

Tanpa mereka sadari masa berlalu ratusan tahun, yaitu selama tiga ratus tahun ditambah sembilan tahun. Lalu Allah swt. membangunkan mereka. Dan berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sudah berapa lamakah kita berada di sini? Kita berada di sini sehari atau setengah hari?” Yang lain berkata, “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada di sini.” Maka salah seorang di antara mereka pergi ke kota untuk membeli makanan dengan membawa uang perak. Utusan tersebut merasa heran karena melihat adanya perubahan mencolok di sekitar kota. Ia lebih terkejut lagi ketika uangnya ditolak oleh penjual makanan dan dikatakan bahwa uangnya tidak laku lagi. Bahkan penjual makanan menuduh pemuda itu hendak menipu. Ketika peristiwa ini diketahui oleh petugas kerajaan maka pemuda itu diselidiki. Kemudian ia menceritakan perihal dirinya dan keenam temannya. Ia pun diberitahu bahwa raja Diyaknus telah meninggal ratusan tahun yang lalu dan raja yang berkuasa sekarang ada raja Theodosius yang beriman kepada Allah swt.

Semoga kisah tentang Ashabul Kahfi tersebut dapat memberikan hikmah dan pelajaran untuk kita semua. Segala kekuatan kita kembalikan kepada Allah swt.

Senin, 08 Oktober 2012

Kisah Tentang Doa Orang Yang Ditimpa Musibah

Berikut ini adalah kisah (cerita) tentang seorang saudagar yang tekun beribadah dan wara ketika menghadapi perampok di dalam perjalanannya. Semoga kisah di bawah ini memberikan hikmah (pelajaran) untuk kita semua. Selamat membaca:

Dikisahkan pada suatu masa ada seorang saudagar yang tekun beribadah dan wara’. Suatu ketika di dalam perjalanan dia dicegat oleh sekawanan perampok yang mendorongnya dengan senjata. Si perampok itu membentak, “Letakkan barang bawaanmu, karena aku akan membunuhmu!” Saudagar itu berkata, “Bila engkau hanya menginginkan barangku, mengapa engkau juga inginkan darahku?”

Perampok menjawab, “Harta ini akan menjadi milikku dan aku ingin darahmu!” Saudagar itu berkata, “Baiklah, karena kamu menginginkan demikian, tetapi berikan aku kesempatan sholat empat rakaat,” Perampok berkata, “Terserah kamu.” Karena para perampok mengatakan demikian, kemudian ia berwudhu dan mengerjakan sholat empat rakaat.

Ketika di akhir sholat dan pada sujud yang terakhir, ia berdoa kepada Allah, “Wahai Zat yang menguasai arsy yang agung, wahai Zat yang melakukan apa yang dikehendaki, hamba mohon dengan kebesaran-Mu, yang tiada bandingnya dan dengan kekuasaan yang tiada terkurangi dan dengan cahaya-Mu yang memenuhi pilar-pilar arsy-Mu, aku mohon kepada-Mu yang melindungi diriku dari perampok. Wahai Zat yang Maha Pemberi Pertolongan, tolonglah hamba-Mu ini.”
Kisah Tentang Doa Orang Yang Ditimpa Musibah
Kisah Tentang Doa Orang Yang Ditimpa Musibah
Setelah ia membaca doa tersebut tiga kali, tiba-tiba muncul seorang ksatria penunggang kuda dengan mengacungkan tombak di antara dua telinga kudanya. Saat para perampok melihaat penunggang kuda maka seketika itu para perampok menghadangnya. Terjadilah pertempuran seru. Namun ternyata si penunggang kuda terlalu kuat bagi para perampok sehingga para perampok berhasil dikalahkan.

Si penunggang kuda menemui saudagar itu. Ia berkata,” Bangunlah.” Si saudagar bertanya, “Siapakah engkau? Demi bapak dan ibuku pada hari ini Allah telah menolongku dengan perantara dirimu.” Si penunggang kuda menjawab, “Aku adalah malaikat penghuni langit.”

Kamudian malaikat itu berkata, “Ketika engkau mengucapkan doa yang pertama, aku mendengar suara gelegar pintu-pintu langit. Saat kau berdoa yang kedua, aku mendengar hiruk pikuk penghuni langit. Saat engku mengucapkan doa yang ketiga kali, dikatakan kepadaku doa orang yang ditimpa bencana, maka aku memohon kepada Allah untuk dapat menyelamatkanmu.”

Demikianlah kisah tentang doa orang yang ditimpa musibah. Semoga teladan yang ada di dalam kisah tersebut dapat kita pahami. Dan menurut sumber yang ada, barang siapa berwudhu dan sholat empat rakaat lalu mengucapkan doa yang dibaca oleh saudagar tersebut, niscaya –insya Allah- doanya akan dikabulkan baik dalam keadaan ditimpa bencana atau tidak.

Minggu, 07 Oktober 2012

Cara Download Video di Youtube

Cara Download Youtube 2012 Terbaru
Cara Download Video di Youtube
Cara Download Video di Youtube emang sangat susah susah gampang. Dan tentusaja ada beberapa orang yang masih bingun caranya.Tapi kali ini akan berbagi cara download youtube.  Mungkin ada yang belum tau apakah itu youtube, youtube adalah situs populer yang menyediahkan video. situs ini sangat populer di indonesia karena banyak banget artis indonesia juga populer karena upload di situs ini

terlepas dari banyak banget orang belum paham bagaimana cara download youtube. caranya mudah sekali dengan software idm jika sobat belum mempunyai software ini sobat bisa download idm di situs ini dengan gratis tanpa bayar apapun.

cara download video youtube :

  1. download idm terlebih dahulu yang ada di samping dan instal
  2. restart web browser sobat
  3. digunakan untuk pengguna mozilla firefox terbaru
  4. klik add ons dan klik internet download manager
  5. instal add ons idm sampai selesai dan restart bwoser sobat
  6. buka link youtobe.com dan disana ada tulisan download idm nah sobat klik tulisan tersebut dan secara otomatis video tersebut terdownload download

Kamis, 04 Oktober 2012

Kisah Tentang Orang Yang Melakukan Taubat Palsu

Di bawah ini adalah kisah dari seorang yang sering melakukan taubat, namun taubat yang dilakukannya hanyalah palsu dan main-main, tidak dengan sebenar-benarnya taubat. Semoga kisah ini dapat memberikan hikmat (pelajaran) untuk kita semua. Selamat membaca:

Dikisahkan, pada zaman dahulu ada seorang yang suka berfoya-foya, tetapi kemudian dia bertaubat, hari-harinya diisi dengan memperbanyak ibadah kepada Allah swt.

Suatu ketika orang tersebut jatuh sakit sehingga tidak nampak di masjid, seorang sahabat datang ke rumahnya untuk menengok, ternyata benar dia sedang sakit dan berbaring di atas ranjang yang terletak di tengah rumahnya. Mukanya nampak berwarna kehitaman, kedua matanya tertutup dan kedua bibirnya bengkak menebal.

Kemudian sahabatnya berkata, "Wahai saudaraku perbanyaklah mengucap laa ilaha illallah." Mendengar pernyataan itu, ia lalu membuka mata dan menatap penuh kemarahan, kemudian ia tak sadarkan diri. Setelah itu, sahabat tersebut mengulangi perkataan tadi hingga tiga kali, barulah ia membuka mata dan berkata, "Wahai sahabatku, kalimat itu sudah menjauh dari diriku."

Kemudian sahabat berkata lagi, "Wahai saudaraku, di mana sholatmu, puasamu, dan sholat malammu?" Kemudian ia menjawab, "Aku melakukan semua itu bukan mengharap ridho Allah, dan tobatku adalah palsu, semua kulakukan agar aku dikenal dan disebut-sebut sebagai orang alim, bila aku sendirian di rumah aku meminum khamar dan menantang Tuhan dengan kemaksiatan. Semua itu kulakukan selama beberapa masa, hingga aku ditimpa penyakit yang hampir binasa."
Kisah Tentang Orang Yang Melakukan Taubat Palsu
Kisah Tentang Orang Yang Melakukan Taubat Palsu
Kemudian ia bercerita lagi, "Waktu pertama kali aku sakit, aku menyuruh anakku untuk mengambil mushaf dan berdoa kepada Allah, 'Ya Allah, demi kebenaran al-Quran yang agung, sembuhkanlah aku. Aku berjanji tidak akan melakukan perbuatan dosa untuk selamanya.

Allah swt, akhirnya mengabulkan doaku. Dan aku sembuh dari penyakit yang kuderita. Tapi setelah sembuh, aku kemudian berfoya-foya dan menikmati kelezatan dunia. Ternyata setan telah membuatku lupa akan ikrar yang aku ucapkan di hadapan Tuhan. Kemudian aku jatuh sakit kembali, dan aku pun melakukan seperti yang semula aku lakukan, berikrar kepada Tuhan dengan mushaf di atas kepalaku kemudian Allah masih memberi ampunan, tapi lagi-lagi setan melupakan segala-galanya hingga aku jatuh sakit kembali, kemudian kuulangi berikrar kepada Allah lagi, tapi kini mataku sudah tidak dapat melihat satu huruf pun, dan aku kini menyadari bahwa Allah telah murka kepadaku, kemudian aku ingin benar-benar bertobat lagi, kuacungkan mushaf di atas kepala sambil berdoa, 'Ya Allah, demi kehormatan mushaf ini, bebaskanlah aku dari penyakit ini, wahai penguasa langit dan bumi."

Setelah dia mengucapkan ikrarnya, tiba-tiba terdengar suara yang memanggil, "Engkau bertaubat tatkala engkau sakit, dan engkau kembali kepada perbuatan dosa tatkala engkau sembuh. Betapa banyak Dia menyelamatkanmu dari kesusahan, dan berapa banyak Dia menyingkap bala cobaan tatkala engkau diuji, tidaklah engkau takut dengan datangnya kematian? Dan engkau telah binasa di dalam kesalahan-kesalahan."

Kemudian sahabat itu keluar dari rumah dengan air mata yang menetes, dan tatkala ia sampai di pintu rumahnya ia telah mendengar bahwa orang itu telah meninggal dunia.

Demikianlah kisah (cerita) dari orang yang sering melakukan taubat palsu. Ganjaran yang didapat begitu menyakitkan, mati dalam keadaan murka di hadapan Allah swt. Semoga kisah di atas dapat memberikan hikmah atau pun pelajaran bagi kita semua untuk dapat menjadi orang yang sholeh dan jikalau ada kesalahan yang telah kita lakukan, segeralah kita untuk bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuhah (taubat yang sebenar-benarnya).

Selasa, 02 Oktober 2012

Kisah Tentang Hasud Membawa Bencana

Di bawah ini adalah kisah dari seorang bodoh yang mencoba menghasud raja karena dengki dengan penasehat raja yang sangat akrab dengan sang raja. Semoga kisah ini dapat memberi teladan untuk kita semua. Selamat membaca:

Alkisah pada suatu masa ada seorang raja yang arif dan bijaksana. Raja itu mempunyai seorang penasehat yang saleh. Sewaktu mereka berbincang-bincang dengan raja tentang akibat yang ditimbulkan dari sifat dengki, penasehat berpesan agar raja bertindak arif dan bijaksana terhadap rakyat dan para pembantunya.

Melihat penasehat sangat akrab dengan raja, ada orang bodoh yang iri dan sangat benci pada penasehat. Si bodoh mempunyai rencana untuk menjauhkan raja bahkan membuat raja membenci penasehat.

Setelah penasehat pulang maka orang bodoh segera menghampiri raja dengan tujuan untuk memfitnah penasehat. “Hai ada apa Saudara?” tanya raja. “Maaf paduka, hamba ingin menghadap untuk menyampaikan sesuatu yang sangat penting demi kehormatan dan kewibawaan paduka di mata rakyat,” kata orang bodoh itu.

Mendengar maksud orang bodoh itu, raja pun mempersilakan orang tersebut untuk menyampaikan nasehatnya. “Begini paduka, tadi saya melihat penasehat dengan paduka dan kelihatan baik kepada paduka. Perlu paduka ketahui bahwa kebaikan penasehat hanyalah semu dan dibuat-buat, ibarat pepatah musang berbulu ayam.”

“Kalau begitu apa buktinya?” kata raja dengan tidak percaya.

“Begini paduka, sebelumnya saya minta maaf bahwa penasehat pernah berkata kepada saya dan teman-teman bahwa paduka mempunyai bau busuk sehingga bila berbicara dengan paduka dia selalu menutupi mulutnya, paduka bisa membuktikan sendiri.”

Mendengar semua itu raja pun menjadi marah dan naik pitam. Melihat raja marah, hati orang itu tertawa karena tipu dayanya berhasil.
Kisah Tentang Hasud Membawa Bencana
Gambar bersumber dari google
Setelah mengadu kepada raja, orang itu segera menemui penasehat di rumahnya untuk diundang makan malam. Penasehat pun datang ke rumah orang itu, di sana penasehat dijamu dengan aneka makanan yang diberi lalapan bawang, pete, jengkol dan makanan yang berbau tidak sedap. Dengan lahapnya penasehat menikmati hidangan tersebut.

Pada pagi harinya raja memanggil penasehat untuk menghadap dan untuk membuktikan perkataan orang itu, kemudian baginda mengajak bicara. Ketika penasehat berbicara kadang menjauhkan muka dan menutup mulutnya, langsung saja raja membenarkan ucapan orang yang melapor.

Kemudian raja menulis sebuah surat kepada seseorang yang harus diantar oleh penasehat, “Penasehat tolong surat ini sampaikan kepada alamat yang ada di dalam surat ini!” perintah raja.

“Baik baginda. Assalamu’alaikum.” Dengan perasaan senang seperti tidak terjadi sesuatu, penasehat keluar dari istana dan setibanya di pintu gerbang kerajaan, penasehat bertemu dengan orang bodoh itu.

Melihat penasehat gembira orang itu pun penasaran dan menghampirinya, “Hai penasehat, kelihatannya kamu gembira sekali,” kata orang itu. “Ya, aku mendapatkan amanat dari raja untuk menyampaikan surat ini,” jawab penasehat. Kemudian timbullah sikap serakah dari orang itu. Karena sudah menjadi kebiasaan setiap mengantar surat pasti diberi uang ganti perjalanan yang lumayan banyak, apalagi surat itu langsung dari raja, yang ditulis sendiri. Biasanya berisi tentang hadiah.

“Begini penasehat, bagaimana kalau surat itu aku saja yang mengantar. Aku kasihan padamu karena alamat surat ini jauh,” pinta orang itu. Sebenarnya penasehat tidak mau memberikan, tetapi karena selalu diminta terus akhirnya penasehat mengalah demi persahabatan mereka. Dengan suka cita pergilah orang itu ke alamat surat tersebut, yang dialamatkan pada seorang jalwa atau algojo kerajaan.

Kemudian orang itu dipersilakan duduk dan dibacalah surat tersebut yang isinya perintah untuk membunuh pengantar surat tersebut karena telah menghina raja, akhirnya dengan bengis algojo itu menghajar orang itu dan membunuhnya.

Itulah balasan bagi orang yang suka bersikap hasud atau dengki yang justru akan kembali pada dirinya sendiri.

Semoga kisah di atas dapat memberikan pelajaran untuk kita semua dan dijauhkan dari sikap hasud atau dengki.