Di bawah ini adalah kisah teladan dari katak ketika mereka menghadapi gangguan dari bocah-bocah usil. Semoga kisah teladan di bawah ini dapat bermanfaat dan memberikan hikmah kepada kita semua:
Pada hari libur, beberapa bocah pergi ke kebun dan tanah lapang. Bocah-bocah itu berlomba lari dan lompat hingga tenaga mereka terkuras. Mereka lalu duduk-duduk di tepi telaga untuk beristirahat. Mereka mendengar suara katak. Seekor katak terlihat melompat dari satu tempat ke tempat lain dengan gontai. Bocah-bocah pun bersepakat untuk beradu melemparinya dengan batu. Pemenangnya adalah yang berhasil mengenainya.
Kesepakatan itu segera mereka lakukan untuk bersenang-senang tanpa menghiraukan rasa sakit yang dirasakan oleh si katak. Ketika serangan bocah-bocah itu makin sengit, katak-katak berkumpul di tengah telaga.
“Mengapa bocah-bocah itu menyakiti kita. Menimpuki kita dengan batu, padahal kita tidak melakukan kesalahan apa-apa terhadap mereka? Ini jelas kejahatan.” keluh salah satu dari mereka.
“Lalu apa yang dapat kita lakukan? Kita ini lemah. Kita tidak memiliki kekuatan apa-apa untuk melawan kejahatan orang-orang kejam yang menyerang tempat kita. Jika di antara kita ada yang keluar dan meminta mereka untuk menghentikan gangguan, mereka pasti akan segera melemparinya dengan batu bahkan mungkin membinasakannya. Kita serahkan saja tempat ini kepada mereka dan kita pindah ke tempat lain.” kata yang lain.
Katak yang paling besar akhirnya berkata, “Meksi diterjang bencana, tidak seharusnya penduduk meninggalkan negerinya. Yang harus kita lakukan adalah keluar dan menghadapi orang-orang kejam itu. Atas nama kebenaran dan keadilan, kita minta mereka menghentikan kejahatan mereka. Allah swt. adalah pemimpin kita dan sebaik-baik penolong.”
Kisah Teladan Bocah-bocah dan Katak |
Semua katak bersepakat dengan ucapan katak besar itu. Mereka berenang ke tepi telaga sambil berseru, “Hai orang-orang kejam. Kalian menyakiti kami tanpa alasan. Kami bersaksi kepada Allah swt. dan manusia, bahwa kalian telah zalim kepada kami. Pergi kalian! Lakukan kebaikan dan jangan membuat permusuhan. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan dan melakukan dosa.”
Bocah-bocah itu merasa malu dengan perbuatan mereka. Mereka pun pergi meninggalkan katak-katak tersebut dan pulang dengan perasaan sesal.
Kisah Bocah-bocah dan Katak di atas memiliki hikmah (pelajaran) yang begitu dalam yang dapat kita ambil, sebagai contoh adalah perintah untuk mencintai tanah air. Jikalau negeri atau daerah yang kita tempati mengalami gangguan dari negeri atau daerah lain tanpa ada alasan kesalahan yang dilakukan maka hendaknya kita mempertahankannya dengan syarat untuk tetap berpegang teguh kepada Allah swt. Dan satu hal yang penting juga adalah memperingatkan kepada kita semua bahwa mengganggu orang-orang yang tidak bersalah adalah perbuatan yang sangat tidak terpuji sebab akan merugikan orang lain dan tentu saja Allah swt. akan membalas terhadap apa yang kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar